Perkembangan Seni Rupa Anak Usia Sekolah Dasar
Anak Sekolah Dasar (SD) berusia sekitar 6 – 12 tahun sebagai masa sekolah, perlu didukung oleh guru agar masa peka ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para siswa . Tahap-tahap perkembangan menggambar/seni rupa secara garis besar dapat dibedakan dua tahap karakteristik, yaitu kelas I sampai dengan kelas III ditandai dengan kuatnya daya fantasi-imajinasi, sedangkan kelas IV sampai dengan kelas VI ditandai dengan mulai berfungsinya kekuatan rasio.
Ada dua cara untuk memahami perkembangan seni rupa anak-anak. Pertama, mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan perkembangan senirupa anak menurut para ahli. Kedua, mengamati dan mengkaji karya anak secara langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan karya anak berdasarkan rentang usia yang relevan dengan teori yang telah kita pelajari. Melalui kegiatan ini, diharapkan kita bisa memahami perkembangan seni rupa anak secara komprehensif.
Periodisasi Perkembangan Seni Rupa anak-anak
Pembagian masa/periodisasi dimaksudkan untuk lebih mengenal karya seni rupa anak dalam hal melakukan kegiatan dan penilaian. Pada umumnya semua periodisai yang dikemukakan oleh para ahli memiliki kesamaan, misalnya dimulai dari dua tahun.
Periodisasi masa perkembangan seni rupa anak menurut Viktor Lowenfeld dan Lambert Brittain dalam: Creative and Mental Growth adalah
- Masa mencoreng (scribbling) : 2-4 tahun ;
- Masa Prabagan (preschematic) : 4-7 tahun ;
- Masa Bagan (schematic period) : 7-9 tahun ;
- Masa Realisme Awal (Dawning Realism) : 9-12 tahun ;
- Masa Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic) : 12-14 tahun ;
- Masa Penentuan (Period of Decision) : 14-17 tahun.
Pendidikan dan Perkembangan Seni
Jalongo dan Issenberg (1993:68) menyatakan pendidikan seni mendasar pada 3 tujuan, yaitu:
- Kreativitas,
- Kemampuan, Dan
- Apresiasi
Dalam pencapaiannya meliputi 4 unsur pengetahuan, yaitu:
- Hasil seni mencakup; buatan yang orisinil, penggunaan materi untuk mengungkapkan ide atau konsep, dalam proses membutuhkan teknik,
- sejarah seni; perlu klasifikasi dan pengembangan keberadaannya,
- kupasan seni; pengartian karya, bentuk dan nilai seni,
- estetika; digunakan dalam apresiasi dan interpretasi objek seni dan kesadaran unsur seni dari lingkungan.
Kemampuan-kemampuan dasar yang telah dimiliki anak untuk berkreasi antara lain:
- mengamati, mencoba, memanipulasi, bermain, menjawab pertanyaan, berteka-teki, diskusi kelompok,
- berimajinasi tentang peran permainan, bermain kata, bercerita, menerapkan pengetahuan secara sederhana,
- konsentrasi pada satu jenis tugas dengan waktu relatif singkat,
- mengerjakan sesuatu dengan orang tua atau teman akrab,
- menggunakan pengulangan sebagai kesempatan sebelum bosan (Jalongo dan Issenberg, 1993).
Tujuan pendidikan seni dan kerajinan tangan pada anak sekolah dasar adalah pengembangan sikap dan kemampuan siswa berkreasi dan apresiasi terhadap karya seni. Hal ini merupakan kelanjutan pendidikan pra sekolah yanng bertujuan untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta (kreatif) yang diperlukan anak didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
Tahap-tahap Perkembangan Seni Rupa Anak Usia SD
a. Tahap Scribbling sampai 4 tahun
Perkembangan seni rupa anak dilihat dari karakteristik gambar, penyajian ruang dan penyajian gambaran orang pada karya gambar anak secara garis besar adalah: Tahap scribbling dimulai dengan gambar yang tidak beraturan, kemudian sejalan dengan pengendalian motorik menjadi scribbling yang terkontrol, dan akhirnya menjadi scribbling yang mempunyai makna bagi dirinya sendiri.
b. Tahap Preschematic atau prabagan 4-7 tahun
Dimulai dengan menggambar suatu objek. Karakteristik gambarnya terdiri dari bangun geometri, bersifat relatif dan subjektif bermakna pribadi. Penyajian ruang; objek mengapung, kertas kadang berputar, proporsi antar objek belum ada. Penyajian gambar orang; kepala dan kaki menjadi objek pengembangan, tangan mulai dilengkapi.
c. Tahap Schematic (Pencapaian konsep bentuk) 7-9 tahun
Karakteristik pengembangan konsep dengan pengulangan perubahan dipengaruhi pengetahuan aktif tentang lingkungan, menggambar konsep dari ciri-ciri bukan persepsi, goresan tegas, langsung, pipih. Penyajian ruang; mendirikan objek tegak pada garis dasar, pengaturan objek dalam dua dimensi, gambar menyebar ke seluruh bidang. Gambar orang; pengulangan bagan, badan terlukis secara geometris, lengan dan kaki mulai diisi dengan penempatan benar dan proporsi dipengaruhi emosi.
d. Tahap Realis (9-12 tahun)
Pada tahap ini karakteristik gambar secara lebih baik telah siap untuk lebih rinci, ia memiliki kesadaran diri terhadap gambar-gambarnya, lebih siap untuk menampilkan fisik lingkungan, karakteristik lingkungan lebih menonjol dibanding kealamiahannya, belum memahami bangun dan bayangannya. Penyajian ruang; mendasarkan pada garis sehingga gambar nyata tapi masih tumpang tindih, mulai menghubungkan antar dua benda, mengetahui awan sebagai garis horison, berusaha menunjukkan hal yang tersembunyi melalui ukuran benda-benda. Penyajian gambar manusia bagian-bagian tubuh mulai terpisah, figur lebih jelas.